Artikel
Seperti tercatat sebelumnya, pembangunan jembatan Suramadu sepanjang 5,3 km yang menelan biaya Rp. 4,5 Triliun itu dibangun untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Madura, bukan kepentingan yang lain.
Komitmen membangun ekonomi Madura itu, saat ini menjadi harapan masyarakat Madura sehingga menjadi pekerjaan besar pemerintah pusat (Jakarta) dan pemerintah Jawa Timur khususnya.
Dengan kata lain, selesainya jembatan Suramadu bukan berarti tanggung jawab pemerintah selesai. Lebih dari itu, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah harus membangun berbagai infrastruktur di Madura yang saat ini diprediksi berpenduduk 5 Juta Jiwa, lebih.
Pembangunan yang terjadi di Madura selama ini, masih parsial, masing-masing Kabupaten berjalan sendiri-sendiri
Analisis
A. Perencanaan dan Formulasi Kebijakan
Pembangunan Jembatan Suramadu sendiri merupakan implikasi dari kebijakan yang telah dibuat dimana diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat Madura. Namun akan menjadi polemic apabila pembangunan Jembatan Suramadu tidak diserati dengan adanya infrastuktur atau fasilitas penunjang agar dapat memaksimalkan sumber daya alam yang ada di Madura untuk kawasan Industri. Dan sekiranya dapat kita tarik kesimpulan bahwa model, proses, dan rencana pembuatan kebijakan menganut Model Rasional Komperehensif.
Model ini merupakan model perumusan kebijakan yang paling terkenal dan juga paling luas diterima para kalangan pengkaji kebijakan publik. Pada dasarnya model ini terdiri dari beberapa elemen, yakni :
1. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu.
2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran-sasaran yang mengarahkan pembuat keputusan dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.
3. Berbagai alternatif untuk menyelesaikan masalah perlu diselidiki.
4. Konsekuensi-konsekuensi yang timbal dari setiap pemilihan alternatif diteliti.
5. Setiap alternatif dan konsekuensi yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain.
Keseluruhan proses tersebut akan menghasilkan suatu keputusan yang rasional, yaitu suatu keputusan yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Manajemen Proyek Pembangunan
Pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasas¬mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
Dalam pembangunan Jembatan Suramadu pemerintah telah merencanakan supaya pembangunan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Madura. Selain itu, pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya juga turut dilibatkan serta dimanfaatkan dalam proses pembangunan Jembatan Suramadu tersebut. Dan diharapkan itu semua dapat membantu untuk meningkatkan potensi sumber daya alam yang ada di Madura yang nantinya akan berupa berbagai macam pabrik guna menunjang pendapatan daerah Madura itu sendiri.
pemerintah dapat membangun pabrik pupuk berbahan tanah dan kapur. Pabrik Semen. “Sebab di Bangkalan terdapat bahan baku semen yakni tanah dolomit yang volumenya bisa milyaran ton. membangun pabrik atau industri pengolahan hasil perikanan. “Hal ini mengacu pada fakta bahwa Kabupaten Sampang selama ini menjadi salah satu daerah penghasil ikan segar yang selama ini di pasok ke industri Surabaya dan Sidoarjo, untuk kemudian dijadikan komoditas ekspor. pabrik garam.
C. Administrasi Reformasi
Reformasi administrasi megandung arti transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, adaptasi, dan kemampuan mereka melakukan inovasi. Tranformasi menyangkut: tujuan, sistem insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan, dan budaya.
Reformasi Administrasi Negara terjadi karena perubahan dan modernisasi Administrasi Negara (administrative change) tidak berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntutan keadaan, karenanya diperlukan usaha yang sadar dan terencana untuk mengubah struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi kelembagaan, sikap dan perilaku birokrat/aspek prilaku atau kinerja), meningkatkan efektivitas organisasi (aspek program), sehingga dapat diciptakan Administrasi Negara yang sehat dan terciptanya tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan Jembatan Suramadu sepertinya layak kita layangkan apresiasi yang tinggi sebab dengan dibangunannya Jembatan Suramadu tersebut sudah merubah Reformasi Administrasi Negara di Madura itu sendiri menjadi lebih progress untuk ke depannya. Dimaksud disini adalah bagaimana masyarakat Madura sekarang ini dapat lebih mudah untuk melakukan berbagai kegiatan administrasi memanfaatkan adanya Jembatan Suramadu saat ini. Disamping itu, proses pembangunan daerah Madura akan lebih terstruktur dan fundamental tanpa menghilangkan nilai-nilai sosial budaya yang ada di Madura.
D. Pradigma Pembangunan
Paradigma adalah asumsi asumsi penyederhanaan dan teori informal yang menggambarkan begaimana dunia bekerja dan menyediakan kerangka acuan bagi manusia untuk memandang kehidupan dunia disekelilingnya. Dan pembangunan Jembatan Suramadu sedikit banyak telah merubah paradigma masyarakat Madura. Diantara bermacam paradigm yang ada, sepertinya terdapat 2 paradigma yang mengalami perubahan pada masyarakat Madura itu sendiri meliputi :
1. Paradigma Modernitas
Mengasumsikan bahwa perubahan social sebagai proses evolusi, dimana terjadi perubahan dari masyarakat yang tradisional (petani, statis, tertutup) ke masyarakat modern (industrialisasi, dinamis, terbuka).
Masyarakat Madura di era sekarang ini lebih dinamis dimana mereka lebih bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang menuju kea rah modern.
2. Paradigma Pertumbuhan Ekonomi
Mengasumsikan bahwa kesejahteraan hanya dapat diwujudkan melalui pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi terjadi melalui ekspor produksi nasional, pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat melalui industrialisasi. Sector primer atau pertanian mensubsidi sector sekunder atau industry. Produktivitas sector primer didorong melalui strategi revolusi hijau, dengan intesitas subsidisasi yang tinggi. Exploitasi sector pertanian dan sector primer lainnya berdampak negative terhadap keseimbangan lingkungan hidup.
Memanfaatkan berbagai macam sumber daya yang ada, Madura memiliki potensi untuk menjadi daerah yang tingkat kesejahteraannya dapat dikatakan cukup baik apabila dapat mengolah berbagai macam sumber daya tersebut menjadi senjata ekonomi yang nantinya akan meningkatkan ekonomi di Madura dengan melalui industrialisasi.
E. Institutional Building
Siaigian, Institutional Building yaitu perubahan-perubahan drastis yang terjadi dalam organisasi yang menyangkut cara organisasi berfungsi dan berintraksi dengan lingkungannya.
Secara keseluruhan, pembangunan Jembatan Suramadu diharapkan dapat meningkatkan kualitas organisasi dalam fungsi dan perannya dalam pembangunan daerah Madura. Dimana semua unsur maupun elemen dalam organisasi mulai dari secretariat, dinas daerah, serta badan dan kantor yang terlibat harus berperan aktif di dalamnya agar terealisasinya program pembangunan.
Dengan peningkatan kualitas tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan seluruh bidang yang penting bagi proses pembangunan, antara lain : bidang pertanian, bidang kesehatan, bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi, bidang perhubungan komunikasi informatika, serta bidang kebudayaan dan pariwisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar